Diakui, kehadiran sosok aktifis dalam organisasi sangat dibutuhkan.
Tanpa kehadiran mereka, roda organisasi takkan bergerak. Alias vakum.
Akhirnya, tujuan dibentuknya organisasi, tak pernah tercapai.
Aktifis dengan organisasi ibarat air dengan ikan, tak terpisahkan.
Dengan adanya aktifis dan organisasi yang dinamis, akan berimbas pada
perubahan dan kemajuan.
***
Sosok aktifis sejati, tidak pernah lupa pada sejarah.
Sosok aktifis sejati, tidak pernah lupa pada sejarah.
Baginya sejarah itu, saksi dari sang waktu, obor dari
kebenaran,
nyawa dari ingatan, guru dari penghidupan, dan pesan dari
masa lampau.
Paling tidak sejarah bagi aktifis sebagai wadah 'melawan lupa'.
Ia tak lupa pada peristiwa yang pernah terjadi. Tak lupa pada leluhur dan seniornya. Lalu, ia menghormati mereka.
Terlebih lagi, dengan memahami sejarah, tidak membuat sosok aktifis "besar kepala".
Menganggap diri yang hebat. Dia sajalah yang berbuat atau berkarya. Orang lain, seakan tak pernah berbuat dan berkarya.
Ia menepuk dada, berbangga sembari berucap, "Sayalah yang telah berbuat. Jika tak ada saya, ini-itu tak pernah ada dan terjadi."
Ia seenak perutnya menafikan yang pernah dibuat orang lain, sebelum dia lahir atau sebelum dia beraktifitas.
Aktifis itu lupa. Ia telah mabuk kepayang dengan aktifitasnya.
Padahal, ia muncul ke dunia ini disebabkan ada orang lain dan mengalami suatu peristiwa.
Sosok aktifis sejati jangan pernah lupa pada sejarah. Historia Vitae Magistra.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar